Ini adalah pesan yg ucapkan oleh salah seorang pemain sepak bola muda berbakat asal Indonesia yang bernama Syamsir Alam. Pesan ini ditujukan kepada anggota PSSI atau lebih tepatnya pesan ini ditujukan kepada para anggota Kelompok 78 yang tetap ngotot mencalonkan Arifin Panigoro dan George Toisuta sebagai calon ketua umum PSSI meski telah jelas-jelas ditolak oleh FIFA. Pesan ini adalah tanggapan dari seluruh pemain sepak bola Indonesia yang masa depannya terancam karena keegoisan orang-orang yang mementingkan kekuasaan dari pada negerinya. pesan ini adalah tanggapan setelah adanya ancaman sanksi dari FIFA terhadap PSSI.
--Syamsir Alam--
"Kepada yang terhormat bapak-bapak anggota PSSI,
Ini mungkin curhatan atau isi hati kami sebagai anak bangsa.
"Kepada yang terhormat bapak-bapak anggota PSSI,
Ini mungkin curhatan atau isi hati kami sebagai anak bangsa.
Kami baru saja ingin memetik atau mewujudkan mimpi kami. Sepakbola adalah mata pencaharian kami untuk menghidupkan keluarga kami, dan untuk mewujudkan mimpi kami bermain di Piala Dunia. Kami berlatih bersimbah keringat dan bahkan terkadang bertumpah darah pun kami alami. Tetapi sekarang kenapa ada orang-orang yang hanya mementingkan kepentingan pribadinya masing-masing sehingga merusak mimpi jutaan anak Indonesia.
Apakah kami pantas mendapatkan itu? Apakah ada orang yang pantas merenggut mimpi kami?
Apakah kami pantas mendapatkan itu? Apakah ada orang yang pantas merenggut mimpi kami?
Mungkin sebagai seorang remaja muda, saya tidak mengetahui banyak hal, tetapi kenapa bapak-bapak harus berdebat sampai bercekcok mulut ketika ada kongres yang bisa menjadi sarana bagi kita bekerja sama dan bergotong royong untuk membangun sepakbola?
Padahal, kebangkitan sepakbola kita baru saja hendak dimulai. Tolong, jangan ambil mimpi kami, bapak-bapak yang saya hormati. Lihatlah ke arah kami sedikit, bayangkan jika bapak-bapak berada di posisi kami. Bayangkan betapa getirnya perasaan anak remaja yang baru saja ingin meraih mimpi, tetapi kemudian direbut oleh orang-orang yang haus kedudukan.
Padahal, kebangkitan sepakbola kita baru saja hendak dimulai. Tolong, jangan ambil mimpi kami, bapak-bapak yang saya hormati. Lihatlah ke arah kami sedikit, bayangkan jika bapak-bapak berada di posisi kami. Bayangkan betapa getirnya perasaan anak remaja yang baru saja ingin meraih mimpi, tetapi kemudian direbut oleh orang-orang yang haus kedudukan.
Sekali lagi, JANGAN RENGGUT MIMPI KAMI!"
Seharusnya pesan dari anak bangsa ini didengar dan ditanggapi oleh orang-orang yang seharusnya tidak mementingkan ego-nya. Karena akibat dari kebodohan kalian jutaan anak-anak Indonesia kehilangan mimpinya...
mimpi menjadi pesepak bola hebat...
mimpi menjadi melihat TIMNAS INDONESIA berlaga dipiala dunia
mimpi mengharumkan nama bangsa...
Apakan anda bangga menjadi ketua PSSI, tapi timnas tidak bertanding?
Apakah anda bangga menjadi ketua PSSI, tapi dimusuhi oleh seluruh rakyat Indonesia?
kalau begitu, anda lebih BUSUK dari pada ketua PSSI sebelumnya...
sumber:
http://www.facebook.com/timgarudas