Minggu, 28 Juni 2015

BAKAT ITU NGGAK ADA...

ASSALAMU ALAIKUM~

Waktu jaman kuliah ada beberapa teman yang “katanya” suka sama gambar-gambar yang saya buat, kemudian tertarik untuk belajar menggambar. Lalu mereka minta saya untuk mengajarkan mereka menggambar. Akhirnya kita tentukan waktu dan tempat.
(kalau ada yang mau liat gambar-gambar saya bisa mampir ke pinturicchio417.deviantart.com).

Pas hari H saya datang ketempat yang ditentukan yaitu dirumah salah satu teman saya itu. Saya kasih tau bagaimana cara yang saya gunakan saat saya menggambar, saya kasih tau juga alat-alat yang biasa saya gunakan. Saya ajarin sebisanya saja, maklum saya sendiri belajarnya otodidak.

Setelah beberapa jam kami menggambar, salah satu teman saya ada yang seperti putus asa gitu karena gambar yang dia buat tidak sesuai dengan apa yang diharapkan.
yaiyalah, namanya juga baru pertama kali. 

Lalu dia ngomong begini, “kayaknya gue nggak ada bakat menggambar deh...”


Saat itu saya coba menyemangati dia dengan kalimat yang (mungkin) sudah umum terdengar

“kalau lu mau bisa lu cuma  butuh 1% bakat, dan 99% usaha”.


Setelah kejadian itu saya berfikir mungkin bukan hanya dia, tapi masih banyak lagi orang-orang diluar sana (termasuk saya juga mungkin) yang berhenti untuk berusaha untuk mencapai cita-citanya karena menganggap dirinya tidak punya bakat.

Padahal menurut saya sebenarnya bakat itu tidak ada, yang ada hanya minat yang terlatih.

Misalnya kita minat di sepak bola, ya kita latihan sepak bola hingga ketika kita bisa, maka orang akan bilang kita berbakat dalam sepak bola.
Kalau kita minat musik, ya kita latihan musik, hingga ketika kita bisa maka orang akan bilang kita berbakat di bidang musik
Kalau kita minat di teknologi dan komputer, ya kita latihan atau belajar dengan yang berhubungan dengan itu, hingga ketika kita bisa, maka orang akan bilang kita berbakat dibidang teknologi dan komputer.
Kalau kita minat sepak bola, tapi tidak kita latih, ya sampai kapanpun kita tidak akan bisa, ujungnya kita hanya suka sepak bola, jago ngomongin bola, tapi nggak jago main bola (kaya saya, hehehe). Dan tidak akan ada yang bilang kalau kita berbakat sepak bola. 

Jadi intinya kita tidak perlu bakat, karena memang bakat itu tidak ada. Kita hanya perlu tau minat kita apa? Kemudian kita latih...

Sekian dari saya pinturicchio417,

WASSALAM~

Tambahan~
Saya juga suka kalimat dari Raymon Taro, salah satu karakter dari salah satu anime favorit saya Eyeshield 21.
kurang lebih begini kata-katanya. (maklum lupa, :D)


“kalau aku memang hanya memiliki 0% bakat, maka aku akan mengalahkanmu dengan 100% usaha!”

  


Rabu, 17 Juni 2015

TIPS MEMILIH JURUSAN DAN PERGURUAN TINGGI

ASSALAMU ALAIKUM~

Udah mau  masuk tahun ajaran baru nih...
Buat kalian yang baru lulus SMA atau sederajat, selamat ya~
harusnya sih hari gini udah pada tau mau lanjut kemana...

Mungkin ada yang mau lanjut kuliah, kerja, atau malah ada yang mau langsung nikah
Itu sih terserah kalian... udah pada gede, kan?

Buat kalian yang mau lanjut ke perguruan tinggi pada kesempatan kali ini gue mau bagi-bagi tips lankah-langkah untuk milih jurusan dan perguruan tinggi yang tepat untuk kalian. Sebenarnya sih ini cuma saran aja biar pas kuliah nanti nggak muncul pikiran “kayaknya gue salah jurusan nih...”.
(soalnya dulu gue dan beberapa temen gue begitu)
Akhirnya kalian minta pindah jurusan atau pindah kampus. Kan sayang duitnya....

Ok, langsung aja...

Pertama~
Pastikan kalian punya minat dibidang apa?
Kenapa ini yang pertama?  soalnya ini yang paling penting. Kalau kalian tau minat kalian apa?, dan kalian tau mau jadi apa kalian nanti. Kalian akan lebih mudah untuk menentukan jurusan kuliah. Minat adalah sesuatu yang pasti kalian sukai. Mungkin beberapa orang menyebutnya hobi, tapi minat biasanya levelnya diatas hobi.
ya, kalian pasti tau lah minat kalian kemana.

Kedua~
Tentukan jurusan sesuai minat kalian
Saran gue, pilih jurusan yang sesuai dengan minat kalian. Seperti yang gue bilang tadi. Minat adalah sesuatu yang pasti kalian sukai. Jadi kalau kalian belajar apa yang memang kalian sukai pasti akan jadi menyenangkan.
Kalau kalian minat menggambar dan ingin menjadi seniman, pilih jurusan yg ada hubungannya dengan menggambar. Misalnya jurusan seni rupa, atau DKV (desain komunikasi visual) atau jurusan lain yang berhubungan dengan itu.

Kalau kalian minat pada komputer atau segala sesuatu yang berhubungan dengan teknologi. Pilih jurusan yang ada hubungannya dengan itu misalnya jurusan IT.

Kalau minat kalian ke matematika, pilih yang berhubungan dengan matematika.
Jadi, sesuaikan minat aja~

Mungkin kalau kalian searching-searching di internet bakalan ketemu artikel yang menyarankan kalian memilih jurusan selain dengan minat/hobi kalian. Katanya sih biar punya banyak ilmu, jadi misalnya kalian minat ke musik tapi kuliahnya ambil jurusan fisika yang kalian nggak terlalu suka. Jadi kalian bisa belajar musik secara otodidak, dan belajar fisika dikampus.
ya, kalau kalian setuju dengan itu,lalu kalian mau dan kalian mampu ya sah-sah saja.
Tapi kalau menurut gue itu menjadi hal yang terkesan dipaksakan.
Belajar otodidak itu nggak buruk, malah ada orang yang sukses dengan belajar otodidak, tapi kalau ada gurunya akan jadi lebih terarah belajarnya.
sementara belajar yang dipaksakan nggak akan efektif, dan kita juga ngga akan menikmati proses belajar itu. Ibaratnya kalian terpaksa mencintai orang yang nggak kalian cintai. (nggak asik ,kan?)
Jadi sesuaikan minat aja~

Ketiga~
Tentukan perguruan tinggi
Nah , ini yang terakhir... pilih universitas yang ada jurusan yang ingin kalian tuju
Pastikan itu yang terbaik, ya setidaknya terkenal baik (bukan terkenal doank!)
Pastikan juga jurusan di kampus yang kalian tuju sudah terakreditasi A. Itu menjadi patokan tentang baik tidaknya suatu perguruan tinggi.

Untuk memilih perguruan tinggi juga kalian harus mempertimbangkan hal-hal berikut:
a.       Budget, kalau kemampuan ekonomi kalian pas-pasan, yang jangan paksakan yang mahal. Sesuaikan saja. Ingat yang mahal belum tentu yang terbaik. Tapi kalau kalian bisa dapat beasiswa, ya kenapa tidak?
b.      Lokasi, nggak usah cari yang jauh kalau ada yang dekat, kecuali kalau kalian tinggal di pelosok dan terpaksa harus merantau, ya apa boleh buat?  
Tapi kalau kalian mau yang jauh, dan kalian mampu. Itu terserah kalian (selamat menjadi anak kos)

Dah, segitu aja saran dari gue buat kalian yang mau lanjut kuliah. Semoga bermanfaat...

Sekarang saatnya saya menyampaikan saran saya untuk para orang tua.

Please... jangan paksakan anak anda mengikuti apa yang anda inginkan, saya tau semua maksud anda untuk kebaikan mereka, tapi untuk yang satu ini biarkan mereka yang menentukan cara untuk membehagiakan anda, orang tuanya.

Sekian saran dari saya pinturicchio417,
ingat ini semua hanya saran
anda mau mengikuti atau tidak itu terserah anda...

WASSALAMU ALAIKUM~




Selasa, 16 Juni 2015

SEPAKBOLA INDONESIA KACAU!, SEMUA HARUS BERPERAN TERMASUK ANDA!

ASSALAMU ALAIKUM~

Setelah sekian lama akhirnya blog ini gue isi lagi
Sayangnya gue akan mengawali ini dengan kabar duka dari SEA GAMES ke-28 di Singapura.
Ya, kita semua tau kalau Timnas U-23 Indonesia harus pulang dengan tangan hampa. Parahnya lagi di semi final vs  Thailand kita kalah 5-0 dan diperebutan medali perunggu melawan Vietnam (yg menjadi harapan terakhir agar bisa pulang dengan kepala tegak) kita juga kalah dengan skor yang sama.

Okey, gue sebagai pencinta sepak bola (walau sedih) namun tetap berlapang dada. Mungkin para pemain terganggu konsentrasinya akibat kisruh PSSI.
Tapi, pagi ini gue dikejutkan dengan artikel dari Tempo yang mengatakan bahwa  kekalahan 5-0 dari Vietnam itu sudah diatur sebelumnya oleh bandar judi bola!
GILA! LAGI-LAGI MAFIA BOLA!
Gara-gara berita itu (seperti biasa) sosial media langsung pada rame (khususnya di KASKUS, soalnya gue baca artikelnya disono).

Masalah mafia bola di Indonesia ini sudah mencapai puncak tertinggi nampaknya. Semua pihak harus berperan serta.

PEMERINTAH harus berperan karena ini menyangkut kelangsungan hidup masyarakat juga. Terutama semua pihak yang menggantungkan hidup di sepak bola seperti atlit, pelatih, manajemen, wasit, tukang tiket, calo tiket , tukang jersey, sampai tukang dagang sekitar stadion. Mereka kan warga negara Indonesia juga. Termasuk para suporter dan pecinta bola kaya gue. Sepak bola itu hiburan setelah kesibukan sehari-hari yang bikin otak butek. Hanya sepak bola hiburan murah yang bisa membuat kami senang. Masa kami ga boleh senang.
Gue setuju dengan langkah pemerintah yang “membekukan” sementara PSSI. Ibarat rumah, rumahnya lagi dibersihin dulu.
Pesan buat Pemerintah: bersihinnya yang bener,pak... jangan malah bikin tambah kotor. :D

PSSI, pasti. Karena dia yang paling bertanggung jawab terhadap kelangsungan hidup sepak bola di Indonesia. Dan harusnya pemerintah dan PSSI bisa saling bersinergi.
Pesan gue Buat PSSI, biarkanlah Pemerintah membersihkan rumah anda, kalau sudah bersih silahkan anda masuk lagi. TAPI, kalau ternyata anda yang bikin kotor selama ini, silahkan angkat kaki dan jangan pernah kembali lagi.
Pemerintah “membekukan” PSSI pasti bukan tanpa sebab. Tapi karena pemerintah tau kalau ada yang tidak beres di PSSI.
Kalau PSSI ngotot mengaku rumah mereka bersih dari mafia, ya santai sajalah. Nggak usah seperti orang kebakaran jenggot gitu.

MASYARAKAT? 
apa yang bisa kita lakukan?
kita mah apa atuh, hanya butiran wijen diatas sepotong roti. nggak penting...
COME ON! Kita juga harus membantu membersihkan rumah itu.
Caranya sederhana, tapi gue yakin ini akan membantu.

Pertama, awasi mereka (PSSI dan Pemerintah) kalau kerjanya ngga bener bully di sosmed, hehehe. Sebenarnya itu cara yang populer saat ini.

Kedua, nah ini yang penting.

STOP JUDI BOLA!!!


Percuma lu ngebacot sana-sini, bully-bully disosmed sampai jari lu keseleo tapi lu tetap punya prinsip

“NONTON BOLA NGGAK SERU KALO NGGAK ADA TARUHANNYA”.


Logikanya gini, mafia bola itu disuruh sama atasannya yaitu bandar judi bola. Nah, agar para bandar itu bisa menjalankan bisnis judi bolanya, dia harus mendapatkan penghasilan, penghasilannya dari mana? Ya dari elu pada yang pasang taruhan. Kalo para bandar itu terus lu kasih makan,ya makin berjayalah dia, dan makin hancurlah sepak bola Indonesia.
Secara tidak langsung lu sendiri yang menghancurkan sepak bola Indonesia.

Oh iya, satu lagi peran MEDIA juga sangat penting.
Kenapa penting? Karena merekalah yang berperan sebagai penghubung antara masyarakat dan Pemerintah juga PSSI. Medialah yang menyampaikan kabar dari sana (pemerintah dan PSSI) kesini (masyarakat). Bagaimana kami bisa membantu kalau kami tidak tahu apa yang sedang terjadi disana. Begitupun sebaliknya media juga bisa menyampaikan aspirasi, keluh, kesah, kritik dan saran dari masyarakat ke pemerintah atau PSSI.

JADI MARI KITA JALANKAN PERAN MASING-MASING!!!

Dah, segitu dulu deh. Entar kalau kepanjangan malah pada nggak mau baca lagi. Hahaha~
Semoga tulisan ini dapat bermanfaat
Nih,artikel dari Tempo yang gua baca sehingga terciptalah tulisan ini.

Sekian dari gue pinturicchio417
salam sepakbola Indonesia~
wassalamu alaikum wr wb