Selasa, 01 Januari 2013

Sejarah Perbankan Indonesia


Sejarah Perbankan Indonesia bermula pada zaman penjajahan Hindia Belanda dengan didirikannya De Javasche Bank,NV  pada 24 Januari 1828 di Batavia. Kemudian pada tahun 1918 didirikannya Nederlandsche Indische Escompto Maatschappij,NV. Hingga semakin banyak Bank-bank lain yang didirikan di Indonesia .
Perbankan di Indonesia semakin berkembang pada zaman kemerdekaan yang ditandai dengan didirikannya. Bank Negara Indonesia ata BNI pada 5 Juli 1946 yang saat ini kita ketahui sebagai BNI ’46. Serta dinasionalisirnya beberapa Bank milik Belanda yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia. Diantaranya adalah De Javasche Bank yang dinasionalisir menjadi Bank Indonesia (BI) yang akhirnya menjadi Bank sentral di Indonesia berdasarkan Undang-undang No. 13 Tahun 1968 yang ditegaskan lagi dengan Undang-Undang No. 23 tahun 1999. Kemudian ada Nationale Handlesbank yang di nasionalisirkan menjadi Bank Umum Negara (BUNEG) yang kemudian menjadi Bank Bumi Daya (BBD) pada tahun 1959, yang pada tahun berikutnya  disusul oleh bank-bank milik Belanda lainnya seperti Escompto Bank yang menjadi Bank Dagang Negara (BDN)dan Nederlandsche Handelsmaatschappij yang menjadi Bank Koperasi Tani dan Nelayan (BKTN) yang kemudian menjadi Bank Ekspor Impor Indonesia (BEII).
Pada tahun 1960-1965 Bank Indonesia tidak menerbitkan statistik moneter/perbankan sehubungan dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 1/M/61 pada 6 Januari 1961 yang melarang hal tersebut.
Pada 1965, Jusuf Muda Dalam selaku Menteri Bank sentral saat itu memiliki gagasan yaitu menjadikan perbankan sebagai alat revolusi dengan motto Bank Berdjoang si bawah Pemimpin Besar Revolusi. Gagasan tersebut muncul atas dasar pertimbangan politik untuk mempermudah komando di bidang perbankan untuk menunjan pembangunan semesta bencana, yang pada akhirnya pemerintah menindak lanjuti gagasan tersebut dengan menetapkan kebijakan untuk mengintegrasikan seluruh bank pemerintah kedalam satu bank dengan nama Bank Negara Indonesia.
Hal ini menimbulkan suatu struktur bank baru yaitu Bank Berdjoang yang menjadikan:
-          Bank Indonesia menjadi Bank Negara Indonesia Unit I,
-          Bank Koperasi Tani dan Nelayan serta Bank Eksim Indonesia menjadi Bank Negara Indonesia Unit II,
-          Bank Negara Indonesia menjadi Bank Negara Indonesia Unit III,
-          Bank Umum Negara menjadi Bank Negara Indonesia Unit IV, serta
-          Bank Tabungan Negara menjadi Bank Negara Indonesia Unit V.
Pada tahun yang sama pemerintah juga ingin menggabungkan bank-bank swasta serta bank-bank asing kedalam Bank Pembagunan Swasta yang akan menjadi satu-satunya bank yang menghimpun sekaligus menyalurkan dana-dana progresif di sektor swasta. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar